KISAHKU
Namaku Aura Mutiara Azzahra, Aku lahir di Bandung pada tanggal 15 Agustus 2001. Aku merupakan anak kedua dari pasangan Muhammad Rizal dan Nenden Rostiningsih. Aku memiliki kakak laki-laki yang bernama Aulia Ramadhan. Ayahku bekerja sebagai dosen di Universitas Padjajaran (UNPAD). sedangkan ibuku merupakan seorang PNS di PDAM. Sekarang kakakku sudah memasuki semester 5 di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Aku mulai menuntut ilmu dari play group Darul Hikam pada tahun 2004. Kala itu aku merupakan anak yang sangat menyebalkan, sering sombong, centil, dan susah makan. Mungkin itu sebabnya mengapa salah satu pembantuku ada yang tidak memberikan makan kepadaku saat orang tuaku sedang bekerja. Ia malah melahap makanan yang seharusnya dimakan olehku, hingga akhirnya aku menjadi kurus dan terserang penyakit hepatitis (kalau tidak salah). Saat badanku semakin kurus, bundaku curiga, kenapa aku kurus sekali, padahal bundaku sudah menyiapkan makanan untukku. Akhirnya bundaku memecat pembantu itu setelah pembantu yang satunya lagi memberi tahu apa saja yang dilakukan pembantu tersebut. Setelah kejadian itu, bundaku tidak mau lagi menitipkan anak-anaknya ke pembantu atau baby sitter. Dari situ, aku selalu diberi makan oleh bunda, hingga akhirnya aku gendut, dan penyakitku hilang.
Aku mulai menuntut ilmu dari play group Darul Hikam pada tahun 2004. Kala itu aku merupakan anak yang sangat menyebalkan, sering sombong, centil, dan susah makan. Mungkin itu sebabnya mengapa salah satu pembantuku ada yang tidak memberikan makan kepadaku saat orang tuaku sedang bekerja. Ia malah melahap makanan yang seharusnya dimakan olehku, hingga akhirnya aku menjadi kurus dan terserang penyakit hepatitis (kalau tidak salah). Saat badanku semakin kurus, bundaku curiga, kenapa aku kurus sekali, padahal bundaku sudah menyiapkan makanan untukku. Akhirnya bundaku memecat pembantu itu setelah pembantu yang satunya lagi memberi tahu apa saja yang dilakukan pembantu tersebut. Setelah kejadian itu, bundaku tidak mau lagi menitipkan anak-anaknya ke pembantu atau baby sitter. Dari situ, aku selalu diberi makan oleh bunda, hingga akhirnya aku gendut, dan penyakitku hilang.
Ada satu cerita lucu saat aku masih TK. Aku pernah mogok sekolah hanya karena aku tidak suka dengan seragam yang aku kenakan difoto itu. Dulu seragam itu terlihat seperti baju tidur, dan warnanya pun tidak menarik. Tapi sepertinya waktu itu aku tetap masuk sekolah. Saat aku masih di TK juga aku pernah mengikuti kegiatan tari.
Hingga akhirnya aku lulus, dan melanjutkan jenjang ke Sekolah Dasar.
Aku memasuki SD Darul Hikam pada tahun 2007. Aku yang tidak terbiasa menggunakan kerudung, sering merasa gerah pada awal memasuki sekolah. Saat aku kelas 2, aku mulai menjadi anak yang suka menyuruh-nyuruh orang lain, mengatur-ngatur, dan measih menyebalkan. Dulu aku suka menyuruh atau menitip minta dibelikan cimol, karena aku malas menuruni tangga yang banyak. Sampai akhirnya aku diceramahi guru, dan aku tidak melakukan itu lagi. Saat kelas 3, aku mulai menjadi anak yang suka berbohong, memalak, boros, mata duitan dan cengos, serta aku suka marah-marah. Dulu aku suka memalak penghapus dari temanku, karena neneknya memiliki TK, dan di TK tersebut banyak penghapus. Juga aku pernah memalak lem yang dia punya karena model kemasan lem tersebut sangat lucu. Mengapa aku memalak ATK? karena aku menyukai ATK. Entah kenapa. Tapi saat kelas 4, sifat-sifat menyebalkanku itu perlahan hilang, dan aku tidak mau lagi jadoi anak yang suka berbohong. Karena berbohong membuat diriku tidak tenang.
Saat aku kelas 6, aku memiliki gank yang bernama D'VIONAL. Nama gank tersebut berasal dari inisial orang yang kita suka (aku tahu ini sangat alay dan menjijikan). Tapi aku tidak menyukai sistem 'gank' dalam pertemanan. Kenapa? karena aku pernah dijauhi dan dibully oleh gankku sendiri hanya karena hal sepele. yang lebih parah, 'ketua' gank ini mengajak, atau lebih tepatnya secara tidak langsung anak-anak satu kelasku ikut menjauhiku. Karena mereka takut dijauhi oleh 'ketua' gank ini. Sebenarnya tidak semua anggota gankku berniat untuk menjauhiku, tapi karena mereka takut dengan 'ketua' ini, mereka ikut menjauhiku. Aku hanya bungkam selama kurang lebih 2 bulan. Tiap hari aku membawa buku agar aku tidak terlihat sendiri. Kalau aku terlihat sedih dengan kesendirian itu, mereka malah akan semakin senang mengejekku. Dulu mereka memberiku samaran katel karena suaraku yang toa. Saat mereka mengetahui kalau aku sudah tahu bahwa katel itu aku, mereka mengganti nama samaran itu dengan gentong. Sebenearnya waktu itu siapa yang bodoh sih? aku atau mereka? jelas-jelas aku sudah tau tahu kalau katel itu aku, mereka masih membicarakanku dengan sebutan gentong. Ya kalau gitu mah buat apa mereka ngeganti nama samarannya coba? aku kan tahu kalau gentong itu aku. Ada-ada saja. Tapi akhirnya aku bisa mengatasi semua itu dengan cara berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadaku. ya meskipun sakit, tapi ternyata hati orang-orang yang berbuat jahat kepadaku luluh juga. Sejak saat itu, aku tidak mau punya gank lagi.
setelah lulus SD, Aku melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP Taruna Bakti. Saat kelas 7, aku mencoba menghapus semua image burukku di SD dengan belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan berani. Aku mulai belajar berani mengajak orang lain kenalan, dan saat itu, aku tidak memiliki gank atau apalah itu. Aku berteman dengan siapa saja dikelas, karena aku tahu rasanya dijauhi. Tapi jika aku kurang sreg, atau tidak nyaman dengan seseorang, setidaknya aku bersikap ramah ke orang tersebut, meskipun jarang berinteraksi dengannya.
Ia adalah salah satu temanku saat SMP. Lucunya, nama kami sama, Tiara. Ya meskipun tidak sepenuhnya sama, tapi dari situlah awal mula panggilan 'tidung' muncul. Tidung adalah singkatan dari tiara kerudung. Karena kala itu hanya aku yang menggunakan kerudung. Namun, akhirnya tiara yang disampingku itu menggunakan kerudung juga. Tapi dia tidak dipanggil tidung. Dia dipanggil Taem karena dia suka taemin.
Saat aku naik kelas, aku merasa tertekan dengan lingkungan yang jauh berbeda dengan lingkunganku dikelas 7. Banyak anak-anak yang cukup terkenal. Aku minder dan akhirnya sempat tertekan selama beberapa minggu. Tapi akhirnya aku berhasil beradaptasi dengan lingkungan seperti ini. Disini juga aku pertama kali mendapat rangking 2. Awalnya aku menempati peringkat 17,18, dan 12 saat masih dikelas 7. Tapi berkat guru BP ku yang memberi tips untuk menulis dan menempel impian-impianku ditempat yang sering aku lewati agar aku bisa melihatnya setiap hari dan tanpa aku sadari, impian-impian itu tercatat dialam bawah sadarku, dan akhirnya otakku membantuku untuk m,ewujudkannya.
Dikelas 9, aku sempat agak tertekan dengan banyaknya tugas, bimbel, serta nilai yang tak kunjung meningkat. Tapi akhirnya aku bisa lulus dengan hasil yang cukup.
Aku melanjutkan sekolahku ke SMA Taruna Bakti. Awalnya kukira tekanan yang aku dapat tidak seberat saat aku kelas 9. Tetapi ternyata sama beratnya. Tetapi, aku menemukan teman yang akhirnya menjadi teman dekatku.
Disitu terlihat seperti anak kuliah, tapi yasudahlah hehe. Saat aku naik kelas 11, aku masuk kelas 11-2. Awalnya aku takut untuk memasuki kelas ini, karena persaingan yang ketat, dan kemungkinan untuk mendapat peringkat 3 besar sangat sulit. Tapi demi mendapat undangan PTN dari universitas yang aku inginkan, aku berusaha untuk bertahan dikelas itu.
Begitulah kisah hidupku, semoga kisahku dapat menginspirasimu.
Komentar
Posting Komentar